Profil Perguruan Buddhis Bodhicitta

Perguruan Buddhis Bodhicitta Medan berdedikasi tinggi terhadap pembangunan manusia yang utuh secara rohani, jasmani dan intelektualitas nalar.

Perguruan ini dinaungi oleh Yayasan Buddhis Bodhicitta yang sejak awal terbentuk bertujuan untuk mewadahi kegiatan- kegiatan sosial dan kerohanian Buddhis.

Pendirian Perguruan Buddhis Bodhicitta diawali pada tahun 1998, ditandai dengan gagasan Yang Mulia Bhiksu Nyanaprathama, seorang monastik dari organisasi Sangha Agung Indonesia (Sagin), yang bertekad untuk mendirikan sekolah yang mampu mengaktualkan nilai-nilai universal Buddhis dalam kehidupan nyata. Tekad ini secara tidak langsung, sebagai wujud kecintaan Bhiksu Prathama sebagai anak Bangsa Indonesia, kepada tanah air sekaligus mendukung penuh cita-cita negara yang telah digariskan para bapak bangsa (founding fathers), yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagaimana yang tercantum dalam Pembukaan Undang Undang Dasar 1945.

Sebagai tahap awal merealisasi gagasan tersebut, Bhiksu Prathama memilih kawasan Kecamatan medan denai untuk menjadi lokasi berdirinya bangunan sekolah yang akan didirikannya.

Kawasan yang terletak di wilayah Kecamatan Medan Denai ini, selama ini penuh dengan stereotype negatif. dengan berbagai persoalan sosial kemasyarakatan, antara lain rendahnya tingkat pendidikan, tingkat putus sekolah yang tinggi.

Bhiksu Prathama merasakan prihatin atas kondisi ini dan bertekad bahwa harus ada gerakan penyadaran, dengan melalui upaya meng-edukasi masyarakat, yang salah satu caranya adalah dengan membangun sekolah.

Bhiksu Prathama kemudian memilih nama  “Bodhicitta”  untuk sekolah yang sedang dibangun. Berasal dari dua kata, yaitu “Bodhi” dan “Citta”. Bodhi berarti luhur atau bajik, sedangkan citta artinya pikiran. Sehingga secara harafiah, Bodhicitta dapat diartikan sebagai pikiran yang luhur atau secara bebas dapat dinyatakan sebagai sumber dimana kebajikan hadir.

Proses pendirian sekolah ini dimulai secara intensif pada tahun 1999.  Berkat dukungan seluruh masyarakat Buddhis baik Kota Medan maupun daerah-daerah lainnya – di seluruh penjuru Indonesia, Pembangunan Perguruan Buddhis Bodhicitta berhasil rampung dan seluruh unit yang berada di dalamnya (PG/TK, SD, SMP, dan SMA) mulai beroperasional secara resmi pada bulan Juli 2001.

Y.M. Nyanaprathama Mahasthavira

Tahun 2007, terjadi perubahan pengelolaan Perguruan Buddhis Bodhicitta, yaitu dari Yayasan Metta Jaya  yang selama ini juga mengelola Wihara Metta Jaya, dialihkan kepada Yayasan Pendidikan Buddhis Bodhicitta yang secara khusus berkonsentrasi di pengelolaan lembaga pendidikan, dalam hal ini Perguruan Buddhis Bodhicitta. Perubahan ini diyakini dapat mengembangkan Perguruan Buddhis Bodhicitta secara lebih luas dan profesional.

Visi, Misi, Motto & Tujuan

Visi

Mewujudkan sekolah yang mampu mengaktualisasikan nilai-nilai pendidikan dalam praktik kehidupan nyata sehingga menghasilkan lulusan yang berkualitas dalam aspek pengetahuan keterampilan dan moral etika

Misi

  1. Mengembangkan pembelajaran dan pengajaran kontekstual.
  2. Pembelajaran mengutamakan pendidikan moralitas.
  3. Meningkatkan nilai lulusan dengan keterampilan berbahasa Inggris dan Mandarin selain bahasa Indonesia.
  4. Mengembangkan bakat dan minat peserta didik sehingga terampil dan kreatif.

Motto

Tahu Budi

Bersyukur

Balas Budi

Tujuan

  1. Siswa mampu memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang baik sehingga mampu menjadi sumber daya manusia yang berkualitas, baik secara lahiriah maupun batiniah.
  2. Siswa mampu memperoleh kualitas pengetahuan yang maksimal melalui kegiatan pembelajaran yang aktif, kreatif, menyenangkan, serta berbobot.
  3. Menciptakan mutu lulusan yang memiliki daya saing tinggi serta mampu menciptakan lapangan kerja.
  4. Mengembangkan bakat dan kreativitas siswa melalui kegiatan ekstra kurikuler.
  5. Membina berkembangnya budi pekerti (di zi gui) pada peserta didik.

Struktur Organisasi